Mengenal Bahan 3D Printing: Tips Penyimpanan, Karakteristiknya

3DKanAja.com – Bahan 3D printing sangat bervariasi dan setiap bahan memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi hasil akhir dari cetakan 3D. 

Pemilihan bahan dalam 3D printing sangat bergantung pada kebutuhan spesifik dari objek yang ingin dicetak, serta kemampuan dari printer 3D yang digunakan. 

Setiap bahan memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri, jadi penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memilih bahan yang tepat untuk proyek tertentu.

Tips Penyimpanan Bahan 3D Printing

Sebelum membahas lebih mendalam mengenai bahan 3D printing, berikut ini beberapa tips penyimpanannya agar tetap menjaga kualitas cetakan:

  • Semua bahan harus disimpan dalam wadah kedap udara untuk mencegah penyerapan kelembaban yang dapat mempengaruhi kualitas cetakan.
  • Hindari paparan langsung ke sinar matahari atau suhu yang ekstrem untuk mencegah perubahan sifat material.
  • Kantong silica gel dapat digunakan di dalam wadah penyimpanan untuk menyerap kelembaban.

Pemilihan printer harus mempertimbangkan kemampuan suhu extruder, meja pemanas, dan kompatibilitas dengan bahan tertentu. Selain itu, penyimpanan yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas bahan cetakan.

Macam-Macam Bahan 3D Printing

Bahan 3D printing yang paling umum mencakup plastik, resin, dan logam.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang bahan 3D printing banyak tersedia di pasaran:

PLA (Polylactic Acid)

Bahan 3D Printing PLA

Bahan 3D printing yang pertama adalah PLA atau Polylactic Acid. Filamen dari bahan ini memiliki sifat umum yang mudah dicetak dan tidak berbau.

Bagi para pemula, jenis bahan ini cocok digunakan karena tidak memerlukan treatment khusus pada printer. 

Namun sayangnya, jenis bahan PLA ini rentan terhadap panas dan kurang tahan terhadap benturan.

Agar kualitas bahan tetap terjaga, disarakan untuk menyimpan PLA dalam wadah kedap udara atau di tempat yang sejuk dan kering untuk mencegah penyerapan kelembaban.

Bahan PLA ini memiliki rentang suhu pencetakan antara 180°C hingga 230°C.

Beberapa 3D printer yang cocok digunakan seperti Creality Ender 3 dan Prusa i3 MK3S.

Beberapa merk populer filamen 3D printer dengan bahan PLA/PLA+ yang tersedia di pasaran, antara lain seperti Hatchbox, eSUN, Polymaker, Sunlu, ColorFabb, MatterHackers dan FormFutura.

ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

Bahan 3D Printing ABS

Bahan 3D printing selanjutnya lebih tahan terhadap benturan dan suhu tinggi dibandingkan jenis bahan sebelumnya. ABS atau Acrylonitrile Butadiene Styrene biasanya digunakan untuk komponen fungsional atau prototipe.

Keunggulan dari filamen ini, memiliki kekuatan yang tinggi, tahan terhadap panas dan korosi.

Namun, karena memerlukan suhu cetak yang tinggi, antara 220°C hingga 250°C, bahan ini dapat menghasilkan uap beracun saat dicetak tanpa ventilasi yang baik.

Cara penyimpanannya masih sama, yaitu disimpan dalam wadah kedap udara dengan kantong silica gel untuk mengurangi kelembaban.

Adapun contoh 3D printer yang menggunakan bahan ini, seperti Ultimaker 2+ dan LulzBot TAZ 6.

PETG (Polyethylene Terephthalate Glycol)

Bahan 3D Printing PETG

Bahan 3D printing selanjutnya yaitu PETG atau Polyethylene Terephthalate Glycol yang memiliki kekuatan yang tinggi, tahan terhadap suhu tinggi dan tahan terhadap bahan kimia.

Bahan filamen jenis ini tidak mudah patah karena memiliki tingkat kekerasan yang tinggi serta tahan terhadap aus.

Namun perlu diingat juga selama pencetakannya memerlukan kontrol suhu yang ketat, antara 230°C hingga 250°C.

Contoh 3D Printer dengan kemampuan suhu ekstruder yang tinggi seperti Prusa i3 MK3S+, Creality CR-10 cocok digunakan.

TPU (Thermoplastic Polyurethane)

Filamen TPU (Thermoplastic Polyurethane)

Kemudian, ada juga TPU atau Thermoplastic Polyurethane, yang memiliki sifat umum elastis dan fleksibel. Bahan jenis ini cocok untuk cetakan yang membutuhkan ketahanan terhadap tekanan dan deformasi.

Alasan penggunaan bahan TPU, biasanya karena ingin mencetak komponen yang tidak mudah patah, memiliki elastisitas yang tinggi dan tahan terhadap abrasi.

Namun masalahnya, bahan jenis ini cenderung sulit untuk dicetak pada beberapa jenis printer 3D dan membutuhkan penyesuaian khusus.

Rentan suhu pencetakan yang digunakan untuk bahan TPU biasanya sekitar 220°C hingga 240°C.

Adapun 3D printer yang cocok digunakan yaitu printer dengan extruder khussu untuk bahan fleksibel, seperti LulzBot TAZ Flexystruder atau Creality Ender 3 Pro dengan modifikasi extruder.

Perlu diingat juga, harap simpan bahan ini dalam wadah kedap udara untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kelembutannya.

Nylon

Bahan 3D printing Nylon

Bahan 3D printing terakhir yang umum dan mudah ditemukan di pasaran yaitu Nylon. Bahan ini memiliki sifat umum fleksibel, kuat, dan tahan terhadap aus. 

Cocok digunakan untuk cetakan yang memerlukan ketahanan yang tinggi, tahan terhadap aus, gesekan dan kejut.

Namun memiliki keterbatasan yaitu absorpsi air tinggi, memerlukan perhatian khusus dalam proses penyimpanan dan penggunaan.

Biasanya, bahan Nylon ini membutuhkan suhu pencetakan antara 240°C hingga 260°C. Oleh sebab itu, 3D printer yang cocok untuk mencetaknya yaitu printer yang memiliki kemampuan suhu ekstruder yang tinggi seperti Ultimaker S5, Raise3D Pro2 Plus.

Demikian beberapa informasi ringkas mengenai bahan 3D printing yang perlu diketahui. Paling tidak, kalian bisa mengenal berbagai jenis bahan, suhu yang tepat untuk proses mencetak hingga 3D printer yang cocok digunakan.

Leave a Comment