Perbandingan Filamen PLA vs ABS

3DKanAja.com – Perbandingan filamen PLA vs ABS yang sama-sama terbuat dari bahan thermoplastic perlu diketahui para pecinta 3D printing.

Cara kerja printer FDM dengan melelehkan termoplastik, mencetak lapisan demin lapisan, hingga membentuk objek yang diinginkan.

Perlu diketahui bahwa termoplastik merupakan jenis plastik yang bisa meleleh saat dipanaskan, kemudian akan mengeras ketika sudah dingin.

Di dunia 3D, jenis filamen PLA vs ABS menjadi dua bahan yang paling banyak digunakan. Mengapa demikian? Berikut ini beberapa alasannya, serta perbandingan filamen PLA vs ABS.

Kemudahan Penggunaan

Filamen PLA menjadi filamen yang lebih populer karena mudah digunakan. Sementara filamen ABS memiliki kecenderungan untuk menyusut ketika dingin, yang bisa membuat cetakan melengkung atau retak. 

Kemudahan penggunaan filamen inilah yang menjadi alasan utama, mengapa banyak pemula di bidang 3D printer yang menawarkan jenis bahan dari filamen PLA.

Namun jika sudah paham mengenai karakteristik bahan ABS, tentu sudah memiliki teknik yang tepat untuk mengatasi masalah cetakan yang melengkung atau retak. 

Jenis filamen PLA memiliki sedikit kecenderungan penyusutan. Pengguna bisa mencetaknya tanpa perlu heat bed pada printer yang lebih sederhana.

Sedangkan untuk ABS membutuhkan penanganan yang lebih cermat untuk meminimalisir error saat pencetakan.

Keindahan Hasil Cetak

Perbandingan filamen PLA vs ABS bisa dilihat dari hasil cetakannya. Hasil cetakan PLA tampak lebih mengkilap dan bisa menampilkan detail kecil dengan baik. 

Sedangkan filamen ABS lebih mudah dihaluskan dengan amplas, dan bisa diproses dengan Aseton untuk menghasilkan permukaan yang lebih halus. 

Namun kalian harus berhati-hati saat menghaluskan permukaannya, karena bisa menghilangkan detail cetakan. 

Nah, jika ingin mengutamakan keindahan hasil cetak, maka gunakan alat seperti Printer Resin atau CNC untuk menghasilkan objek dengan detail yang lebih baik. 

Perbedaan Filamen PLA vs ABS berdasarkan Kekuatan

Dalam segi kekuatan, perbandingan filamen PLA vs ABS juga terlihat. Filamen ABS memiliki ketahanan lebih baik terhadap benturan dibandingkan PLA. 

Sementara PLA, memiliki kekuatan tarik yang sedikit lebih baik dan daya rekat antar layer yang lebih kuat.

Pada printer FDM, biasanya menghasilkan cetakan dengan kekuatan lebih besar, terutama pada sumbu X dan Y. Namun sayangnya, sumbu Y lebih lemah.

Oleh sebab itu, pengguna perlu mencermati orientasi cetak, karena nantinya akan sangat mempengaruhi kekuatan hasil cetakannya.

Daya Tahan

Jika membandingkan filamen PLA vs ABS dari sisi daya tahan, kedua bahan tersebut sebenarnya memiliki kecenderungan menyerap kelembaban. Namun filamen PLA lebih mudah terkena dampaknya. 

Bagi pengguna filamen PLA mungkin akan sering mengalami masalah filamen lembab.

Nah, hal ini dapat mempengaruhi hasil cetakan, terutama struktur cetakannya akan cenderung berpori, layer demi layernya.

Dalam hal daya tahan terhadap sinar UV, PLA kurang tahan. Sementara ABS akan terdegradasi jika terkena sinar UV. 

Selain itu, filamen PLA juga rentan melengkung jika terpapar sinar matahari, sementara ABS relatif tahan.

Lingkungan

Faktor lingkungan juga berpengaruh pada filamen PLA vs ABS. Kedua objek dari bahan filamen ini jika terpapar sinar matahari atau berada di lingkungan bersuhu tinggi, memiliki kelemahan masing-masing. 

Filamen PLA lebih cocok untuk lingkungan terlindungi dari sinar UV, sementara ABS lebih cocok untuk lingkungan dengan suhu tinggi.

Oleh sebab itu, ketika bingung akan menggunakan filamen PLA vs ABS, sesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik dari objek yang akan dicetak, terutama lingkungan objek tersebut nantinya akan digunakan. 

Misalnya seperti jika ingin mencetak komponen untuk digunakan di mobil, kemungkinan akan sering terpapar sinar matahari. 

Maka pilih bahan jeni filamen ABS, karena lebih tahan daripada PLA. 

Perlu diketahui juga bahwa titik leleh PLA berada pada 175 derajat Celcius. Sementara ABS, karena sifatnya yang amorf, tidak memiliki titik leleh pasti karena susunan atomnya yang tidak teratur. 

Namun secara umum, biasanya titik leleh ABS terjadi secara bertahap, yaitu sekitar 230-250 derajat Celcius.

Dampak Lingkungan

Jika dibandingkan berdasarkan dampak lingkungannya, filamen PLA  dan ABS ini menonjol perbedaannya.

Filamen PLA dibuat dari bahan organik seperti jagung atau tepung dan dapat terurai dalam beberapa tahun dalam air, mengandung sifat biodegradable

Tapi perlu diingat, ini hanya berlaku untuk PLA murni, bukan PLA+.

Sementara untuk ABS, terbuat dari bahan dasar petroleum dan tidak dapat terurai secara alami, menjadikannya tidak ramah lingkungan. 

Oleh sebab itu, dari segi dampak lingkungan yang ditimbulkan, filamen PLA dianggap lebih aman karena berasal dari bahan organik. 

Terutama untuk pengguna yang terpapar dengan uap yang dihasilkan selama pencetakan.

Aspek Keselamatan

Filamen PLA vs ABS juga bisa dibandingkan berdasarkan aspek keselamatannya. Filamen PLA dinilai lebih aman. 

Sedangkan penggunaan Aseton untuk menghaluskan ABS memiliki risiko karena sifat beracun dan uap yang berbahaya. 

Penggunaan berlebihan acetone dalam pencetakan tidak disarankan.

Meski demikian, ABS tidak sepenuhnya dihindari karena banyak produk sehari-hari yang terbuat dari bahan ini, seperti Lego, casing elektronik, komponen komputer, bahkan peralatan medis.

Harga dan Alternatif

Jika dilihat dari segi harga, filamen PLA vs ABS sebenarnya selisih sedikit. 

Harga filamen PLA sedikit lebih mahal, karena banyak diminati. Sementara ABS kurang diminati. Namun harganya tidak terlalu jauh berbeda. 

Demikian beberapa perbandingan filamen PLA vs ABS yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum menentukan jenis filamen yang tepat untuk kebutuhan 3D printing. Jadi, filamen mana yang akan digunakan?

Leave a Comment